Masa kecil Rahmania tidaklah indah dikenang. Ayahnya, Karyadi, begitu temperamental dan ri-ngan tangan. Namun, Rahmania berkaca pada ke-tangguhan sang bunda. Ia tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan pandai berkreasi. Bermula dari keinginan untuk menghajikan sang bunda, Rahmania belajar berbisnis. Bakatnya kian terasah ketika ia berjumpa dengan Rahman, pria bersahaja yang kemudian menjadi penyejuk hati sekaligus pengobar semangatnya. Bersama Rahman, ia merintis Geulis Butik. Jatuh bangun bisnis Geulis Butik semakin menguatkan ikatan cinta keduanya. Cinta, bagi Rahmania memang beragam bentuknya, tetapi selalu mampu mendorongnya untuk menjadi lebih baik. Inilah novel inspiratif yang tidak hanya mengingatkan kita akan indahnya cinta kepada pasangan jiwa, tetapi juga cinta terhadap orangtua dan Sang Pencipta. “Cerpen-cerpen dan novel-novel Pipiet Senja kaya dengan alur, setting, dan diksi yang memikat.” —Irwan Kelana, cerpenis, novelis, dan redaktur senior harian Republika.